Jumat, 11 Juni 2010

E COMMERCE

A. Definisi E-Commerce.E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapatmelakukan Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan) .
Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit. dimana e-commerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. cara pembayarannya: melalui transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit Sedangkan, E-Bisnis mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas. area bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah melalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet. dengan begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan efisiensi. cara pembayarannya yaitu dengan melaui pembayaran digital secara E-Gold dan sudah di akui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online.
Pada umumnya pengunjung Website dapat melihat barang atau produk yang dijual secara online (24 jam sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan pihak penjual atau pemilik website yang dilakukan melalui email.
Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan browser yang mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet Explorer dan Netscape Navigator. Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.
Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
3. Secar otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.
Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui E-Commerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih murah.
2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya.
3. Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer elektronik/pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.
4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.

B. Contoh E-Commerce.
Banyak sekali yang dapat kita lakukan melalui E-Commerce yaitu :
1. Pembelian buku melalui online.
2. Pembelian elektronik melalui online.
3. Pembelian kendaraan melalui online.
4. Pembelian pakaian melalui online, dll.

C. Dampak Positif dan Negatif E-Commerce.Didalam dunia E-Commerce pasti terdapat dampak positif dan negativenya.
Dampak positifnya, yaitu :
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Dampak negativenya, yaitu :
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.

PENDUKUNG KEPUTUSAN E-BUSINESS

A. Pendukung keputusan dalam E-Business
Untuk dapat sukses dalam E-Business dan E-Commerce, perusahaan memerlukan system informasi yang dapat mendukung bermacam-macam informasi dan membuat keputusan yang diperlukan oleh manajer dan seorang profesional bisnis.

Level of managerial decision making yang harus ddidukung oleh teknologi informasi adalah :
 Strategic Management
Dewaqn direksi,komite eksekutif yang mengembangkan sasaran keseluruhan, strategi, kebijakan, dan tujuan sebagai bagian dari proses perencanaan stratejik. Mereka juga melakukan monitor terhadap kinerja stratejik perusahaan dan keseluruhan arah politik, ekonomi, dan lingkungan persaingan.
 Tactical Management
Para menajer yang mengembangkan rencana jangka pendek dan menengah, penjadwalan, anggaran,merinci kebijakan, prosedur, dan tujuan bisnis bagi subunitnya. Mengalokasikan sumber daya dan memonitor kinerja subunitnya.
 Operational Management
Mengembangkan rencana jangka pendek seperti jadwal produksi mingguan. Mengatur penggunaan sumber daya dan kinerja tugas sesuai dengan prosedur dan anggaran.

Management Information Systems (MIS) pada dasarnya merupakan type dari management Support Systems. System informasi manajemen menghasilkan produk infomasi yang mendukung kebutuhan pengambilan keputusan day-by-day management. Output Sistem Informasi manajemen berupa reports, dan displays.
Employment Challenges pengaruh yang kuat dari teknologi informasi dalam pekerjaan adalah perhatian ethical yang utama dan menceritakan secara langsung kepada pengguna computer untuk mencapai keotomatisan dalam aktivitas kerja.
Penggunaan teknologi informasi dalam tempat kerja akan mengangkat berbagai macam health issues. Penitikberatan penggunaan computer adalah pelaporan health problems seperti job stress, kerusakan tangan dan urat leher, ketegangan mata, radiasi, dan setiap kematian yang diakibatkan oleh computer.

B. Security Management of E-Business
Tujuan dari security management adalah kekuratan, integritas, dan keamanan dari semua proses dan sumber daya E-Business.
Metode lainnya untuk mengontrol dan mengamankan internet dan jaringan lainnya adalah mengunakan fire wall komputer dan software.

security Measures, terdiri dari :
 Security Codes. Sistem multilevel password digunakan untuk keamanan management.
 Backup Files. Dimana duplikat file dari data atau program merupakan ukuran keamanan yang penting.
 Security Monitors. Keamanan dari jaringan dapat disediakan oleh spesialisasi paket sistem software.
 Biometric Security. Merupakan area pertumbuhan cepat dari keamanan computer.
 Computer Failure Controls
 Fault Tolerant system. Sistem komputer yang dapat memproses secara berlebihan, sekeliling, dan software yang menyediakan kemampuan fail-over untuk back-up komponen dalam peristiwa system failure.
 Disaster Recovery



1.7 ENTERPRISE MANAGEMENT OF E-BUSINESS TECHNOLOGY

Sekarang banyak eksekutif bisnis melihat teknologi informasi sebagai pemberi kesempatan untuk E-Commerce, dan untuk menagtur fungsional silang dan interorganisasi proses E-Business dari unit bisnis mereka. Internet, intranet, extranet, dan web merupakan interconnecting individual, tim, unit bisnis, dan partner bisnis dalam hubungan bisnis tertutup yang mempromosikan komunikasi, kolaborasi, dan pembuat keputusan yang diperlukan dalam pasar global. Teknologi informasi merupakan kekuatan utama untuk partisipasi dan pemberi kesempatan untuk pergantian organisasi dan manajerial.
Mengatur teknologi informasi bukan merupakan tugas yang mudah. Fungsi sistem informasi mempunyai masalah performance di berbagai organisasi. Manfaat dari teknologi informasi tidak dapat terjadi di beberapa kasus dokumentasi.
Mengumumkan pengalaman kesuksesan suatu organisasi merupakan perluasan dan arti dari managerial and end user involvement adalah bahan kunci dari kualitas performance system unformasi.
Perusahaan E-Business adalah reengineering atau E-engineering peraturan dan struktur organisasi mereka, sebaik proses bisnis mereka, seperti mereka mengejar untuk menjadi tangkas, customer-focused, value-driven enterprises.
Ilustrasi diatas merupakan pendekatan popular untuk mengaturteknologi informasi dan internetworked E-business enterprise. Pendekatan managerial ini memiliki tiga komponen utama, yaitu :
 Mengatur pengembangan implementasidari strategi E-Business dan IT.
 Mengatur pengembangan aplikasi E-Business dan penelitian dan implementasi dari teknologi informasi yang baru.
 Mengatur proses IT, professional, dan subunit dalam perusahaan organisasi IT dan fungsi IS.

Application development management meliputi mengatur aktivitas seperti analisis dan design sistem, prototyping, application programming, project management, kepastian kualitas, dan pemeliharaan sistem untuk semua proyek pengembangan E-Business / IT.
Tim dan kelompok kerja dari professional bisnis menggunakan PC workstations, paket software, dan internet, intranet, dan jaringan lainnyauntuk mengembangkan dan menggunakan teknologi informasi untuk aktivitas kerja mereka. Jadi beberapa perusahaan menanggapi dengan creating user services, atau client service, fungsi untuk mendukung dan mengatur end-user dan kelompok kerja.

Knowledge Management dalam Lingkungan Bergejolak

(Vibiznews – Leadership) – Knowledge Management merupakan wacana yang hangat di dunia manajemen. Hal ini disebabkan karena knowledge diyakini sebagai asset yang penting dalam menjalankan organisasi.

Artikel ini akan membahas dua hierarki knowledge management, yaitu top down dan bottom up yang diungkapkan oleh David Bray dalam makalahnya ‘“Exploration and Exploitation: Managing Knowledge in Turbulent Environments’. Makalah ini menjelaskan mengenai pendekatan yang paling tepat dalam mengelola organisasi dalam lingkungan yang sedang bergejolak.

Penelitian yang dilakukan oleh Bray menemukan bahwa hierarki top-down yang berfokus pada komando dan control tidaklah efektif dalam mengelola knowledge dalam lingkungan yang bergejolak karena hal tersebut mengurangi kemampuan hierarki organisasi dalam menjaga akurasi dengan lingkungan di luar.

Menurut Bray, hierarki top down dapat membatasi komunikasi yang terjadi dalam organisasi dan menghambat insight yang perlu untuk diketahui. Ia mencontohkan, misalnya seseorang di divisi A organisasi mempunyai informasi yang relevan bagi koleganya di divisi B. Namun informasi tersebut harus pergi melalui hierarki di atas dahulu, baru kemudian ke bawah. Jika hierarki top-down maka ada kemungkinan dimana insight penting hilang di jajaran atas hierarki. Ia berujar, bagi organisasi yang ingin melakukan penyesuaian terhadap realitas di luar, maka hierarki top down tidak tepat.

Sementara itu, pada hierarki bottom up dimana knowledge dan informasi disebarkan diantara para pakar di perusahaan, maka ini bisa jadi sangat efektif. Manajer sangat berperan penting pada proses ini karena mereka harus bisa mengulik insight dari para expert dan menyebarkan knowledge ke seluruh penjuru organisasi.

Bray mencontohkan salah satu aplikasi dari pendekatan bottom up yaitu pada perusahaan yang berbasis di Boston dan mengoperasikan komunitas web bagi para dokter dari rumah sakit di seluruh penjuru AS. Dalam komunitas tersebut, para dokter saling berbagi knowledge dan memberikan rating terhadap manfaat informasi yang diberikan. Sermo merupakan contoh baik dimana terjadinya pendekatan bottom up dalam sebuah organisasi informal dimana manajer mau mendengarkan insight dari ahli lainnya, yang kemudian insight ini menyebar ke atas struktur organisasi dan merupakan knowledge yang bisa dibagikan.

Bray lemudian menyimpulkan bahwa manajer harus lebih mempelajari bagaimana mengulik knowledge (pengetahuan) dan insight dari karyawan mereka, daripada mengelola dengan pendekatan top down melalui komando dan control.

Sebagai manajer, maka seseorang harus bisa mengulik knowledge dan informasi dari orang-orang yang bekerja sama dengannya, kemudian memberi reward terhadap insight yang bagus dan menyebarkannya. Bray mengungkapkan sebagai manajer tentunya Anda ingin orang-orang di dalamnya adalah yang terbaik dan paling cemerlang. Oleh karena itu, bagi orang yang memberikan insight yang bagus, pantas mendapatkan reward. (RP)
sumber : http://managementfile.com/column.php?sub=240&id=549&page=str_mgt

Pengikut

Blogger templates