Kalau kita sering bertanya surga dalam hidup itu dimana ? Saat kita dulu menjadi anak - anaklah jawabanya. Ketika itu kita hidup dengan pikiran yang tenang, tidak ada beban di sana. Saat kita tidak kawatir kotor bermain di lumpur, atau saat kita tidak takut sakit saat bermain hujan - hujanan, atau mungkin saat kita tidak takut menjadi hitam saat bermain di terik mentari. Saya pernah melalui masa-masa paling indah itu, bagaimana dengan pembaca sekalian ?
Masa anak-anak adalah dimana kita hidup dengan kepolosan yang sangat indah. Saat itu belum ada ambisi untuk menaklukan dunia, belum ada ambisi untuk memiliki kekuasaan yang luas, belum ada ambisi untuk mengejar harta, semua hidup tenang, berbagi tanpa rasa cemas. Masa anak - anak adalah dimana ketika hujan turun ada momen yang indah di sana. Saat itu kita lebih sering bermain dengan alam ketimbang yang lainya. Saat sore yang indah tiba, kita telah bersiap-siap untuk bermain di sebuah lapangan yang luas, saat itu langit masih berwarna biru dan tenang. Di lapangan itu kita tidak segan segan untuk berbaring dan menatap langit dan itulah surga. Masa yang paling indah dalam seluruh waktu yang kita punya.
Wajah anak-anak adalah wajah asli tanpa kepalsuan, maka jagalah wajah itu agar tetap sama. Jangan ajarkan mereka tentang kepalsuan, jangan beri tahu mereka tentang duniamu karena dunia mereka adalah dunia yang paling sempurna, pikiran mereka adalah pikiran yang paling benar dan hati mereka adalah hati yang paling baik. Jika ditanya rindukah aku menjadi Anak-anak ? tentu aku sangat merindukan masa paling indah itu. Dimana setiap hari ku jumpai lambaian ilalang di alam, Atau langit yang penuh dengan layangan. Anak - anak di alam, biarkanlah mereka di sana. sebab itu rumah mereka. Jangan terlalu kau batasi mereka berinteraksi dengan rumah mereka. Jangan kau hilangkan masa yang paling indah dalam hidupnya yang hanya datang satu kali saja, Karena mereka berhak merasakanya.
Cinta anak-anak adalah cinta jalanan, tidak ada cinta yang semurni cinta pada saat cinta masa anak-anak. Ketika kita melihat seseorang dan suka tanpa alasan apapun dan menerima apa adanya. Itulah istimewanya anak-anak. Seandainya dunia ini dipimpin oleh seorang anak-anak, mungkin dunia ini tidak canggih, tapi dunia ini akan ramah dan dunia ini akan sangat indah, tidak ada gedung-gedung bertingkat, semuanya adalah taman bermain yang indah, taman yang ditumbuhi tanaman atau pohon yang rindang, di langit bukan pesawat besi yang lewat, tetapi layang-layang kertas yang akan terbang. Laut tidak akan keruh, tidak akan ada banjir karena semuanya bersahabat dengan sungai-sungai dan bermain bersama.
Yang disayangkan dari semua ini, banyak orang yang tidak sempat merasakan kesempatan untuk menikmati bagian atau waktu yang paling indah dalam hidup itu. Beragam faktor atau penyebabnya, mulai dari anak kecil yang tidak bisa menikmati masa kanak-kananknya karena sibuk dan sudah diharuskan bekerja, sampai anak kecil yan terjebak dalam dunia palsu orang dewasa. Banyak anak - anak yang sudah tidak seperti anak - anak lagi di sini. Mereka berlaga seperti halnya orang dewasa, dan mereka bangga. Karena mereka sudah terjebak dalam sebuah pemikiran yang salah, atau sudah teracuni oleh dunia orang dewasa. Saat itu alam mulai kesepian, alam kehilangan sahabat kecilnya, maka alam menangis maka timbulah bencana alam. Sore hari sudah tidak indah lagi, tidak ada lagi tawa anak-anak disana. oh mengapa mereka cepat sekali menjadi dewasa, atau bahkan tidak pernah menjadi anak-anak. Pada akhirnya pada suatu malam yang penuh dengan keresahan, Penulis mengakhiri sebuah tulisan ini dengan sebuah doa kepada Tuhan. Ya Allah lindungilah seluruh anak kecil yang masih tersisa di dunia ini, Panjangkanlah umur kemurnian mereka dan jangan keringkan dunia dengan menghilangkan suara tawa mereka. Biarkan mereka tetap ada untuk mewarnai dunia ini dan jaga mereka dari sifat-sifat serakah orang dewasa. aamiin..........