Sabtu, 18 Januari 2014

Masa Anak - Anak



                         Kalau kita sering bertanya surga dalam hidup itu dimana ? Saat kita dulu menjadi anak - anaklah jawabanya. Ketika itu kita hidup dengan pikiran yang tenang, tidak ada beban di sana. Saat kita tidak kawatir kotor bermain di lumpur, atau saat kita tidak takut sakit saat bermain hujan - hujanan, atau mungkin saat kita tidak takut menjadi hitam saat bermain di terik mentari. Saya pernah melalui masa-masa paling indah itu, bagaimana dengan pembaca sekalian ?



                        Masa anak-anak adalah dimana kita hidup dengan kepolosan yang sangat indah. Saat itu belum ada ambisi untuk menaklukan dunia, belum ada ambisi untuk memiliki kekuasaan yang luas, belum ada ambisi untuk mengejar harta, semua hidup tenang, berbagi tanpa rasa cemas. Masa anak - anak adalah dimana ketika hujan turun ada momen yang indah di sana. Saat itu kita lebih sering bermain dengan alam ketimbang yang lainya. Saat sore yang indah tiba, kita telah bersiap-siap untuk bermain di sebuah lapangan yang luas, saat itu langit masih berwarna biru dan tenang. Di lapangan itu kita tidak segan segan untuk berbaring dan menatap langit dan itulah surga. Masa yang paling indah dalam seluruh waktu yang kita punya.



                         Wajah anak-anak adalah wajah asli tanpa kepalsuan, maka jagalah wajah itu agar tetap sama. Jangan ajarkan mereka tentang kepalsuan, jangan beri tahu mereka tentang duniamu karena dunia mereka adalah dunia yang paling sempurna, pikiran mereka adalah pikiran yang paling benar dan hati mereka adalah hati yang paling baik. Jika ditanya rindukah aku menjadi Anak-anak ? tentu aku sangat merindukan masa paling indah itu. Dimana setiap hari ku jumpai lambaian ilalang di alam, Atau langit yang penuh dengan layangan. Anak - anak di alam, biarkanlah mereka di sana. sebab itu rumah mereka. Jangan terlalu kau batasi mereka berinteraksi dengan rumah mereka. Jangan kau hilangkan masa yang paling indah dalam hidupnya yang hanya datang satu kali saja, Karena mereka berhak merasakanya.


                             Cinta anak-anak adalah cinta jalanan, tidak ada cinta yang semurni cinta pada saat cinta masa anak-anak. Ketika kita melihat seseorang dan suka tanpa alasan apapun dan menerima apa adanya. Itulah istimewanya anak-anak. Seandainya dunia ini dipimpin oleh seorang anak-anak, mungkin dunia ini tidak canggih, tapi dunia ini akan ramah dan dunia ini akan sangat indah, tidak ada gedung-gedung bertingkat, semuanya adalah taman bermain yang indah, taman yang ditumbuhi tanaman atau pohon yang rindang, di langit bukan pesawat besi yang lewat, tetapi layang-layang kertas yang akan terbang. Laut tidak akan keruh, tidak akan ada banjir karena semuanya bersahabat dengan sungai-sungai dan bermain bersama.


                                  
                                 Yang disayangkan dari semua ini, banyak orang yang tidak sempat merasakan kesempatan untuk menikmati bagian atau waktu yang paling indah dalam hidup itu. Beragam faktor atau penyebabnya, mulai dari anak kecil yang tidak bisa menikmati masa kanak-kananknya karena sibuk dan sudah diharuskan bekerja, sampai anak kecil yan terjebak dalam dunia palsu orang dewasa. Banyak anak - anak yang sudah tidak seperti anak - anak lagi di sini. Mereka berlaga seperti halnya orang dewasa, dan mereka bangga. Karena mereka sudah terjebak dalam sebuah pemikiran yang salah, atau sudah teracuni oleh dunia orang dewasa. Saat itu alam mulai kesepian, alam kehilangan sahabat kecilnya, maka alam menangis maka timbulah bencana alam. Sore hari sudah tidak indah lagi, tidak ada lagi tawa anak-anak disana. oh mengapa mereka cepat sekali menjadi dewasa, atau bahkan tidak pernah menjadi anak-anak. Pada akhirnya pada suatu malam yang penuh dengan keresahan, Penulis mengakhiri sebuah tulisan ini dengan sebuah doa kepada Tuhan. Ya Allah lindungilah seluruh anak kecil yang masih tersisa di dunia ini, Panjangkanlah umur kemurnian mereka dan jangan keringkan dunia dengan menghilangkan suara tawa mereka. Biarkan mereka tetap ada untuk mewarnai dunia ini dan jaga mereka dari sifat-sifat serakah orang dewasa. aamiin..........

Kamis, 16 Januari 2014

Donor Darah Trombosit




                    Pembaca sekalian saya ingin menceritakan pengalaman saya diawal tahun 2014 untuk sekedar menjadi pengingat saya pribadi atau mungkin menjadi inspirasi buat para pembaca sekalian. Pengalaman yang akan saya ceritakan kali ini tentang donor darah trombosit, bukan donor darah merah biasa. Jika donor darah merah mungkin hanya memerlukan waktu 10 - 15 menit, nah yang ini berbeda, waktunya antara 1 - 2 jam loh (lumayan kan). Saat itu saya pribadi untuk mendonorkan membutuhkan waktu 95 menit.


                 Pada suatu kesempatan tepatnya tanggal 15 Januari 2014 saya mendapatkan suatu moment untuk mendonorkan darah ke seseorang sebut saja EL, dia seorang gadis berumur 13 Tahun yang sedang menderita penyakit dimana sel darah merah dia di serang oleh sel darah putihnya dan trombositnya sangat rendah. Dikala itu saya bersama seorang sebut saja OM B menjenguk ke Rumah Sakit Dharmais di daerah Slipi Jakarta barat. Pertama sekali saya datang ke RS itu sebenarnya saya tidak tahu sama sekali kondisi pasien (si EL), dan saya mengiranya itu donor darah merah. Maklum saya dengan si EL sebelomnya tidak Kenal sama sekali. Kemudian saya di sana di jelaskan oleh beberapa petugas rumah sakit bahwa yang diperlukan bukanlah darah merah melainkan Trombosit atau kepingan darah dan juga dijelaskan bahwa proses pengambilanya berbeda dengan proses pengambilan darah merah biasa. Perbedaanya diantaranya kalo proses pengambilan trombosit menggunakan 1 set mesin canggih dan waktunya lama 1 - 2 jam dan prosenya adalah darah merah ditarik keluar dari tubuh, lalu trombosit disaring, jika sudah maka darah merah kembali dimasukan ke dalam tubuh seperti itu berulang-ulang sampai waktu yang ditentukan oleh petugas. Hari itu saya bingung antara maju atau tidak. Pada akhirnya saya putuskan untuk akan terus melanjutkanya, namun hari itu ternyata tidak bisa langsung dilakukan untuk pengambilan darahnya, karena sebelumnya darah harus diambil dan diperiksa dulu selama kurang lebih 12 jam untuk memastikan bahwa darah saya layak atau tidak untuk didonorkan. Pada akhirnya hari itu saya dan OM B hanya diambil darahnya untuk diperiksa.




                   Keesokan harinya hasil tesnya keluar, hasil tes menyebutkan hanya darah saya yang bisa didonorkan, sedangkan OM B tidak boleh, karena jumlah trombositnya kurang 1 saja dari standard yang ditetapkan yaitu 200, OM B hanya 199 sedangkan saya 259. Akhirnya berangkatlah hari itu tanggal 16 Januari 2014 sekitar pukul 10.30 WIB ke rumah sakit Dharmais, sampai sana sekitar pukul 11.45 langsung menuju ruang transfusi darah, namun karena saya makan terakhir adalah pukul 6 pagi, saya disarankan untuk makan lagi. Saya dam OM B (OM B ikut juga ke RS juga pada hari itu) pergi ke kantin samping RS untuk makan, Setelah makan dan Sholat barulah proses donor darah akan di mulai.



                      Sebelumnya proses pengambilan darah dimulai saya diberi oleh petugas sebuah bola karet untuk diremas-remas. Fungsinya adalah agar membantu memompa darah agar keluar dari tubuh menuju mesin. Pada saat darah saya disedot ikatan di bahu saya secara otomatis mengencang, dan tidak ada rasanya saat darah saya di sedot. Setelah 5 menit, darah saya di masukan lagi ke tubuh saya dan ikatan di bahu saya merengang, nah pada saat proses ini aga sedikit perih dipergelangan tangan saya, juga seperti ada hawa hangat masuk ketubuh saya. Begitu prosesnya berulang ulang sampe 95 menit. selama 95 menit itu saya lalui dengan perasaan deg deg serrrr. proses terakhirnya itu selain darah kita yang di masukan lagi ada cairan juga yang ikut masuk, yaitu cairan anti beku. Saya kurang paham sebenernya ini cairan apa, yang jelas pada saat cairan itu dimasukan mulut dan pipi saya bergetar. aga ngeri juga sih tapi LANJUT.... setelah proses itu selesai barulah semua alat itu dilepas dari tubuh saya. Badan saya ada lemas dan kadang-kadang kesemutan sendiri malamnya.



                   Nah itu pengalaman unik saya di awal tahun 2014, Sepenggal cerita yang mungkin bisa saya jadikan bagian dari perjalanan hidup saya yang datang secara tiba tiba. pada akhirnya saya ingin mengucapkan semoga lekas sembuh yah buat adik EL. Semoga keluarga dan kerabat dekat adik EL diberikan rizky dan nikmat yang lebih banyak lagi. Oia satu lagi saya juga minta doanya yah semoga proses Donor Darah Trombosit yang saya lakukan tidak menimbulkan efek yang buruk buat kedepanya yah. aamiin ya Allah, Amin ya robbal alamin.......
                   

Pengikut

Blogger templates